Headlines News :

Suci Mardiko, Penjual Bubur "Bergaji" Ratusan Juta


Muhamad Suci Mardiko mungkin salah satu orang yang bisa melihat kekayaan kuliner Indonesia yang sangat beragam sekaligus anugrah dan peluang bisnis tersendiri bagi masyarakat. Peluang itu semakin besar di tengah budaya masyarakat yang hobi makan.
Cukup dengan dua alasan tersebut, Suci, pria ini biasa dipanggil, tak gentar memutuskan terjun ke bisnis kuliner setelah lama menjadi pegawai. Bukan makanan dari Barat atau Timur Tengah yang jadi pilihannya. Suci justru memilih bubur ayam sebagai bisnis yang akan dibangunnya.

Pada awalnya, Suci berniat berjualan bakso mengingat jenis makanan ini merupakan jajanan nomor satu di tanah air. Namun, niat itu urung diwujudkan karena persaingan bisnis di jajanan bakso telah tinggi dengan jumlah pemain terlampau banyak.
“Tiba-tiba terpikirkan oleh saya untuk mencoba berjualan bubur,” ujar Suci kepada VIVAnews di Jakarta, Jum’at 21 September 2012.

Suci menganggap, bubur merupakan jenis makanan yang memiliki banyak ragam dan hampir tersedia di semua daerah. Bermodalkan informasi itu, pria ini pun yakin pilihan usahanya ini akan laris karena penjual bubur seolah sudah memiliki pelanggan setia ketika pertama kali dijual, di mana pun lokasinya.

Tahun 2006, mimpi memiliki bisnis bubur pun segera diwujudkan. Dia membuat tiga gerobak bermodalkan uang Rp12 juta. "Saya memang tidak mau main-main dengan mencoba satu gerobak terlebih dahulu, saya langsung membuat tiga,” ujarnya.

Sejak memulai bisnis pada tahun 2006, usaha bubur Suci mulai berkembang. Sampai pada akhirnya, pria berusia sekitar 35 tahun ini memutuskan membuat waralaba dengan merek Bubur'Qu. Keputusannya ini kembali tepat karena Suci kini memiliki 70 outlet Bubur'Qu di seluruh pulau besar di indonesia, kecuali Papua.
Kendati mewaralabakan bisnis buburnya, Suci tetap memasang harga jual yang tak terlalu mahal dibanding tukang bubur lainnya. Untuk satu porsi bubur, Suci mematok harga Rp7 ribu-8 ribu, bergantung dari jenis buburnya.
Untuk membedakan bisnis buburnya dengan makanan serupa yang sudah beredar selama ini, Suci pun menawarkan berbagai jenis bubur yang ada di tanah air. Saat ini, Bubur'Qu menawarkan jenis Bubur Sukabumi, Bubur Daging, dan Bubur Manado. Dari ketiga jenis makanan bubur itu, perbedaannya terletak pada topping makanan dan kuah buburnya saja.
Usai mewaralabakan bisnis buburnya ini, kantong Suci pun makin tebal. Saat ini omzet bubur dari tiap cabang yang dikelolanya bisa menghasilkan Rp8 juta-11 juta per bulan.

“Untuk pemasukan pribadi ke saya dari bahan baku, mungkin satu bulannya bisa lebih dari Rp100 juta, karena dari setiap cabangnya minimal berbelanja Rp2-3 juta per dua minggu,” ujarnya.(np) (VIVAnews)

Misteri "Crop Circle" Bawah Laut Jepang Terkuak

Crop circle atau pola misterius yang teratur di ladang gandum atau padi, seringkali dalam waktu semalam, sering dihubung-hubungkan dengan UFO atau mahluk di luar bumi. Meski kebanyakan akhirnya terungkap, itu tak lebih dari ulah orang-orang iseng. 

Tapi bagaimana jika pola crop circle ditemukan di bawah laut? Siapa yang pantas menjadi tertuduh?

Suatu hari, seorang fotografer Jepang, Yoji Ookata melakukan kegiatan rutin tahunannya, menyelam di Samudera Pasifik. Tiba-tiba, matanya menangkap  hal yang tak biasa. Pola geometris berdiameter 6,5 kaki atau 1,98 meter tercetak di hamparan pasir dasar laut sedalam 24,3 meter. Sangat mirip dengan pola crop circle

Dalam 50 tahun karir profesionalnya sebagai fotografer bawah laut, Ookata tak pernah melihat fenomena seperti itu. Ia lalu memotret temuannya dan memberinya judul "lingkaran misterius". 

Kali lain ia kembali ke titik keberadaan lingkaran itu, di lepas pantai pulau Amami Oshima di selatan Jepang, ia datang bersama kru televisi NHK. 

Dan, misteri itupun akhirnya terkuak? Siapa yang bertanggung jawab membuat pola crop circle diketahui.

Tak ada kaitan dengan UFO, atau kerjaan orang iseng. Menggunakan kamera bawah air, tim menemukan "seniman" yang membentuk pola tersebut: ikan buntal (puffer fish). Ikan itu, meski beracun, dianggap sebagai makanan lezat di Jepang. 

Lalu bagaimana ikan itu bekerja. Hewan laut yang panjangnya hanya beberapa centimeter itu berenang tak kenal lelah, siang malam membuat pola geometris hanya dengan menggunakan satu siripnya. 

Pasir berpola itu untuk menarik perhatian para ikan betina. Mereka akan mencari si jantan setelah menemukan pola yang dianggap sebagai sarangnya itu. Setelah kawin, pasangan ikan buntal itu akan menempatkan telur-telurnya di tengah lingkaran. 

Tak hanya cantik, crop circle bawah laut juga punya fungsi praktis, pasir yang dibentuk tinggi adalah benteng dari arus laut, melindungi telur agar tak tersapu air. 

Para ahli mengungkapkan, makin tinggi pasir yang ditumpuk membentuk pola geometris, makin tinggi kesempatan ikan memperoleh pasangan. Batu kecil dan kerang yang ditata di pinggir lingkaran, juga bisa menyediakan nutrisi untuk para ikan kecil yang baru menetas. 

Sumber: International Bussiness Times, Geekosystem
(VIVAnews)

10 BUMN Ini Setor Dividen Terbesar


Kementerian BUMNmerilis laporan tentang proyeksi target dividen BUMN untuk tahun anggaran 2013. Ada 10 BUMN yang memberikan kontribusi menyetor dividen terbesar ke pemerintah.
Berdasarkan laporan Proyeksi Realisasi Target Dividen BUMN Tahun BUku 2012-Tahun Anggaran 2013 yang dikutip Kompas.com pada Jumat (21/9/2012), ada 10 BUMN yang menyumbang dividen sebesar Rp 22,4 triliun.
Berikut rincian 10 BUMN dengan setoran dividen terbesar ke pemerintah:
1. PT Pertamina Rp 8 triliun dengan pay out ratio 34 persen
2. PT PLN Rp 2,95 triliun dengan pay out ratio 50 persen
3. Bank Rakyat Indonesia Rp 1,969 triliun dengan pay out ratio 20 persen
4. Telkom Rp 2,315 triliun dengan pay out ratio 35 persen
5. Bank Mandiri Rp 1,689 triliun dengan pay out ratio 20 persen
6. Perusahaan Gas Negara Rp 1,943 triliun dengan pay out ratio 50 persen
7. Pupuk Indonesia Holding Company Rp 1,107 triliun dengan pay out ratio 30 persen
8. Bank Negara Indonesia Rp 803,9 miliar dengan pay out ratio 20 persen
9. Semen Gresik Rp 704,1 miliar dengan pay out ratio 30 persen
10. PT Batubara Bukit Asam Rp 922,9 miliar dengan pay out ratio 40 persen
Selain merilis 10 BUMN dengan setoran dividen terbesar, Kementerian BUMN juga menerima setoran dividen dari BUMN lain Rp 5,43 triliun dan BUMN minoritas Rp 680 miliar. Sehingga total dividen tahun ini mencapai Rp 28,5 triliun. (kompas.com)

Memulai Bisnis, Belajar Lahirkan Kreativitas Baru


YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Dalam memulai bisnis, belajar untuk melahirkan kreativitas baru adalah sesuatu hal yang sangat penting. Bukan sekedar meniru, karena kebiasaan meniru tidak akan melahirkan kreativitas.
Sehingga untuk menciptakan ide produk yang baru tentu harus berpikir di luar kotak. Ibarat belajar berenang, tidak cukup dengan tahu teorinya namun harus nyemplung ke dalam air.
"Kreativitas itu ibarat berlian, Anda harus mengasahnya agar tetap selalu bersinar. Jangan pernah memaki keadaan sebagai alasan karena anda belum siap menghadapinya," kata CEO General Eelectric (GE) Indonesia Dr Ir Handry Satriago MM MBA saat mengisi kuliah tamu di auditorium MM UGM.
Menurutnya, prinsip itu yang selalu dipegang dalam bekerja selama 15 tahun di GE Indonesia. Hingga kini jabatan CEO pun disandangnya, padahal hampir lebih 70 tahun GE ada di Indonesia, baru saat ini ada CEO dari Indonesia.
Pengalaman menjadi CEO itu, katanya, membuatnya sadar akan pentingnya putra-putri bangsa untuk memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang lebih baik, agar bisa bersaing di tingkat global. "Jika tidak menjadi subjek dalam globalisasi, maka kita akan selalu menjadi objek,' ujarnya.
Dia mengakui, untuk saat ini SDM Indonesia belum tumbuh untuk bisa ikut dalam persaingan global. Baginya, kondisi itu tak ubahnya dengan masa penjajahan Belanda dulu. Sehingga perlu dibangun lewat nasionalisme baru. (suaramerdeka.com)
 




Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Krokotnews - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger