Direktur Bahan Bakar Minyak Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BBM BPH Migas), Djoko Siswanto, memastikan stok BBM di Jakarta akan aman selama 80 hari ke depan. Jaminan ini menyusul munculnya isu ancaman habisnya stok premium di Jakarta.
Sebanyak 1,7 juta kiloliter minyak tanah tidak terserap hingga Desember 2012. Oleh karena itu untuk menjaga stok premium di Jakarta, pemerintah akan mengkonversi 400 ribu kiloliter minyak tanah ke premium.
“Solusinya dengan mengalihkan minyak tanah ke bensin premium. Seharusnya hari ini habis, tapi terus kami gelontorkan,” ujar Djoko di Cikini, Jakarta, Sabtu 15 September 2012.
Untuk menjaga stok premium Nasional sampai akhir tahun, BPH Migas sudah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk segera mendorong DPR mengesahkan penambahkan kuota BBM.
Pemerintah sudah meminta tambahan alokasi subsidi BBM sebanyak 4 juta kiloliter, sehingga total BBM bersubsidi tahun 2012 sebanyak 44 juta kiloliter. “Kita tunggu DPR, katanya hari Senin mau dibahas. Yang paling efektif memang menambah kuota daripada menaikkan harga,” kata Djoko.
Sebelumnya sempat beredar isu bahwa stok premium di Jakarta akan habis per tanggal 15 September 2012, sedangkan stok premium untuk nasional disebut akan habis pada Oktober 2012.
Sebanyak 1,7 juta kiloliter minyak tanah tidak terserap hingga Desember 2012. Oleh karena itu untuk menjaga stok premium di Jakarta, pemerintah akan mengkonversi 400 ribu kiloliter minyak tanah ke premium.
“Solusinya dengan mengalihkan minyak tanah ke bensin premium. Seharusnya hari ini habis, tapi terus kami gelontorkan,” ujar Djoko di Cikini, Jakarta, Sabtu 15 September 2012.
Untuk menjaga stok premium Nasional sampai akhir tahun, BPH Migas sudah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk segera mendorong DPR mengesahkan penambahkan kuota BBM.
Pemerintah sudah meminta tambahan alokasi subsidi BBM sebanyak 4 juta kiloliter, sehingga total BBM bersubsidi tahun 2012 sebanyak 44 juta kiloliter. “Kita tunggu DPR, katanya hari Senin mau dibahas. Yang paling efektif memang menambah kuota daripada menaikkan harga,” kata Djoko.
Sebelumnya sempat beredar isu bahwa stok premium di Jakarta akan habis per tanggal 15 September 2012, sedangkan stok premium untuk nasional disebut akan habis pada Oktober 2012.
Isu itu muncul karena adanya konsumsi premium yang berlebihan. Per 30 Agustus 2012 saja, konsumsi premium bersubsidi di Jakarta sudah mencapai 1,41 juta kiloliter dari jatah yang seharusnya 1,03 juta kiloliter. (ren) - VIVAnews
Posting Komentar